Saturday 26 April 2014

Book Review: The Cuckoo's Calling

The Cuckoo's Calling - Dekut Burung KukukThe Cuckoo's Calling - Dekut Burung Kukuk by Robert Galbraith

My rating: 4 of 5 stars


As expected from J.K. Rowling! Ah, maksud saya Robeth Galbraith. Siapapun itu, The Cuckoo’s Calling benar-benar novel yang, mm, menghibur? Awalnya saya kira akan membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikannya. Dengan segala penyelidikan dan buku yang lebih panjang—atau tinggi? —dari ukuran novel yang biasa saya baca, menurut saya akan memakan waktu setidaknya 2 hari. Tapi, hanya dalam, mm, 7-8 jam saya telah menyelesaikannya.
Awal-awal cerita yang menjelaskan detail-detail London saya piker akan menghambat waktu membaca. Dengan semua nama jalan itu, bagaimana saya bisa membaca dengan cepat? Saya belum pernah ke London jadi agak susah untuk membayangkannya. Tapi Galbraith tidak membiarkan pembacanya mengalami kesulitan. Saya dengan segera hafal bahwa kantor Cormoran Strike terletak di Denmark Street dan hanyut dalam penyelidikan. Dan—oh! —saya begitu penasaran siapa pelakunya, say atidak bisa menahan diri. Jadi, saat buku itu menyisakan 1/3 bagian, saya mengintip bagian belakang. Dan segera menutupnya. Bagaimana mungkin pelakunya adalah—? Lalu saya segera meneruskan membaca dan bertekad akan segera menuntaskan misteri ini.


Ceritanya bagus, tentu saja. Dengan tokoh-tokoh penuh karakter yang bersatu membangun cerita. Saya sangat menyukai Robin Ellacott! Tentu saja, dia memang ada untuk disukai. Maksud saya, sia cantik dan cekatan. Dan penuh semangat. Saya tahu tak akan banyak romance antara Robin dan Cormoran, tapi tetap saja saya mengharapkannya.
Saya pernah membaca salah satu seri Sherlock Holmes dan ‎Hercule Poirotnya Agatha Christie. Entah karena saya adalah penggemar berat Harry Potter jadi saya agak subyektif atau mungkin karena The Cuckoo’s Calling lebih modern, yang jelas saya lebih memfavoritkan karangan Robeth Galbraith ini. Tak sabar menunggu seri lainnya!




View all my reviews

No comments:

Post a Comment